banner 728x250

5 Fakta Kasus Tewasnya Mahasiswi Kedokteran PPDS Undip yang Diduga Bunuh Diri

Penyelidikan Kasus Kematian ARL yang Mengundang Berbagai Spekulasi dan Tanggapan

banner 120x600
banner 468x60

VIAHUB.ID – Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, berinisial ARL (30), ditemukan tewas di kamar kosnya beberapa waktu lalu. Kasus ini menarik perhatian publik karena diduga korban meninggal setelah menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri. Saat ini, kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Berikut adalah lima fakta penting mengenai kasus ini:

  1. Kronologi Kematian
    • ARL, mahasiswi PPDS dan ASN di RSUD Kardinah sejak 2019, ditemukan tewas di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (12/8/2024) malam.
    • Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengonfirmasi bahwa korban menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri. Penemuan jasadnya terjadi setelah pintu kamar kos terkunci dari dalam untuk waktu yang lama, memicu kecurigaan dan membuka kunci paksa.
  2. Profil ARL
    • Dr. Lenny Harlina Herdha Santi, Plt Direktur RSUD Kardinah, menyatakan bahwa almarhumah adalah pegawai yang ulet dan menyenangkan. ARL mendapat beasiswa pemerintah untuk program PPDS Anestesi di Fakultas Kedokteran Undip Semarang dan telah bekerja di RSUD Kardinah sejak 2019.
    • Lenny menambahkan bahwa ARL adalah sosok yang rajin dan baik, namun diketahui pernah mengalami cidera tulang belakang akibat aktivitas selama pelaksanaan PPDS.
  3. Tanggapan RSUD Kardinah
    • Lenny menjelaskan bahwa RSUD Kardinah tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian ARL, meskipun almarhumah pernah menjalani operasi karena cidera tulang belakang. Cidera ini diduga memberikan beban tambahan selama proses PPDS.
    • Lenny menekankan bahwa penyebab kematian harus diserahkan kepada pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
  4. Dugaan Perundungan
    • Polrestabes Semarang sedang menyelidiki dugaan perundungan yang mungkin dialami oleh ARL. Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari pemilik kos dan akan melanjutkan penyelidikan dengan memeriksa rekan kerja korban, rekaman CCTV, serta buku harian dan obat-obatan yang ditemukan di lokasi kejadian.
  5. Bantahan Keluarga
    • Keluarga ARL membantah tuduhan bahwa almarhumah meninggal karena bunuh diri. Penasihat hukum keluarga, Susyanto, menyatakan bahwa almarhumah meninggal karena sakit, termasuk dua kali operasi akibat saraf kejepit. Keluarga mengklaim bahwa kematian ARL mungkin terkait dengan dosis obat yang berlebihan akibat aktivitas yang melelahkan.

banner 325x300