banner 728x250

Penyidik Bareskrim Polri Menangis Dengar Kesaksian Penyiksaan Kasus Vina Cirebon: “Kok Ada Polisi Kayak Gini?”

Kesaksian Aldi Renaldi Mengungkap Detail Penyiksaan Brutal: Penyidik Terharu dan Tidak Percaya

banner 120x600
banner 468x60

Pada Kamis, 15 Agustus 2024, penyidik Bareskrim Polri merasakan kesedihan mendalam ketika mendengarkan cerita Aldi Renaldi, adik dari terpidana kasus Vina Cirebon, Eka Sandi. Aldi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri dan mengungkapkan kekejaman yang dialaminya selama penanganan kasus Vina. Cerita Aldi tentang penyiksaan yang dialaminya membuat penyidik menangis, mencerminkan betapa mengganggunya kisah tersebut bagi mereka.

Aldi Renaldi mengungkapkan bagaimana ia dan terpidana lain mengalami penyiksaan brutal dari oknum polisi. “Penyidik sampai nangis mendengar cerita saya. Saya juga tidak bisa menahan air mata saat menceritakannya,” ujar Aldi dalam wawancaranya dengan Dedi Mulyadi di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

banner 325x300

Menurut Aldi, penyidik Bareskrim Polri terkejut dan tidak percaya bahwa ada polisi yang bisa bertindak sekejam itu. “Mereka sampai heran, ‘kok ada polisi kayak gini’,” kata Aldi.

Kisah penyiksaan dimulai pada 31 Agustus 2016, empat hari setelah kasus Vina di Jembatan Talun Cirebon. Aldi menceritakan bagaimana ia melihat kakaknya, Eka Sandi, ditangkap dan dipukuli di depan SMP 11 Cirebon oleh dua orang anggota kepolisian berinisial G dan A. “Saya dipukuli di depan SMP, kemudian dipaksa berjalan bebek sambil ditendang di Polresta,” kata Aldi.

Penyiksaan tidak berhenti di situ. Aldi dan para terpidana lainnya dipukuli lebih lanjut di dalam ruangan dan dipaksa minum air kencing. “Kami dipaksa minum satu gelas air kencing. Kalau muntah, kami harus minum lagi,” lanjut Aldi.

Penyiksaan terus berlanjut selama berhari-hari hingga Aldi akhirnya dibebaskan karena ketidakmampuannya untuk mengaku sesuatu yang tidak diketahuinya. “Saya dipukuli terus menerus hingga sore, dengan kondisi kepala berdarah dan tubuh yang sangat sakit,” ujar Aldi.

Sementara itu, Iptu Rudiana membantah tuduhan penyiksaan tersebut. “Saat kami menyerahkan ke Reskrim, posisi mereka masih bersih, utuh, dan tidak ada penganiayaan. Jadi tidak benar bahwa saya terlibat dalam penganiayaan mereka,” tegas Iptu Rudiana.

banner 325x300