banner 728x250

Makanan Tak Layak dan Perlakuan Tidak Adil di Daycare Meita Irianty: Pengasuh Patungan dan Gaji Rp250 Ribu

Kondisi Makanan dan Kesejahteraan Pengasuh di Wensen School

banner 120x600
banner 468x60

VIAHUB.ID – Beginilah makanan tak layak yang diberikan kepada anak-anak di daycare Meita Irianty. Pengasuh terpaksa patungan untuk membeli makanan yang lebih layak, padahal gaji mereka hanya Rp250 ribu per minggu.

Bos Daycare Wensen School, Meita Irianty alias Tata (37), diduga memberikan makanan yang sangat tidak layak kepada anak-anak asuhannya. Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum korban, Irfan Maulana.

banner 325x300

Para guru dan pengasuh bahkan harus patungan agar bisa memberikan makanan yang layak bagi anak-anak. Irfan Maulana menjelaskan,

“Dari hasil penelaahan saat ini, ada beberapa informasi penting yang dibongkar oleh saksi. Kami melihatnya begitu miris kondisi daycare dari mulai perizinannya, tidak ada perizinan.”

Irfan juga menambahkan, “Kondisi makanan untuk anak-anak ini sangat tidak layak. Mereka hanya diberi makan nugget dan telur setiap hari dan kadang-kadang guru-guru harus patungan untuk memberikan makanan yang layak kepada anak-anak.”

Lebih lanjut, Irfan mengatakan bahwa para pengasuh masih mengalami trauma dan intimidasi dari pihak pelaku.

“Dari 9 guru ini, hanya 1 yang mempunyai sertifikasi kependidikan. Sisanya tidak ada sertifikasi pendidikan. Bahkan, upah mereka jauh di bawah standar, jadi mereka diperlakukan sangat tidak manusiawi,” jelas Irfan.

Curahan hati seorang guru di daycare Wensen School Indonesia, Ririn (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan bahwa mereka sering kali diberikan beban kerja yang melebihi jobdesk mereka sebagai guru. Meskipun digaji Rp250 ribu per minggu, mereka juga harus melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh ART pribadi Meita Irianty, seperti membersihkan kulkas, mencuci baju, kamar mandi, hingga mencuci gorden.

“Ke guru-guru, ya kami diperlakukan selayaknya pembantu sih. Kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di sekolah,” ujar Ririn, seperti dikutip dari TribunSumsel.com.

Yang lebih memprihatinkan, laporan juga menunjukkan adanya kekerasan terhadap anak-anak di daycare tersebut. Ririn mengungkapkan bahwa seorang bayi berusia 9 bulan mengalami kekerasan yang sangat kasar, termasuk ditendang dan diinjak, seperti terlihat dalam rekaman CCTV.

“Yang satunya, yang saya lihat dari CCTV, tangannya ditenteng seperti anak kucing dan kepalanya langsung ditoyor ke tempat tidur,” ujar Ririn. Bayi tersebut juga sempat diinjak oleh pelaku.

Meita Irianty bahkan diduga melakukan kekerasan terhadap anak bernama MK di depan para guru. Rekaman CCTV menunjukkan MK yang sedang menangis histeris mengalami tindakan kekerasan fisik tanpa alasan yang jelas.

Kasus ini menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap tempat-tempat penitipan anak serta perlakuan adil terhadap semua pekerja. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap adanya tindakan hukum yang tegas untuk melindungi hak anak-anak serta kesejahteraan pengasuh di daycare.

banner 325x300