VIAHUB.ID, Jakarta – Selebgram Cut Intan Nabila (23), yang sebelumnya dikenal bangga dengan pernikahan mudanya pada usia 18 tahun, kini harus menghadapi kenyataan pahit sebagai korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pernikahannya dengan Armor Toreador Gustifante (25) yang dulu ia anggap sebagai anugerah, ternyata menyimpan masalah serius di balik layar.
Pada tahun 2020, Cut Intan Nabila menyampaikan kebahagiaannya melalui media sosial, mengungkapkan rasa syukur karena telah dipertemukan dengan Armor. “Pacar sesudah nikah lebih indah, terima kasih Allah yang telah mempertemukan aku sama dia,” tulis Cut Intan di Facebook.
Namun, belakangan ini, Cut Intan mengungkapkan bahwa pernikahannya tidak seindah yang terlihat di media sosial. Ia mengaku mengalami kekerasan dari sang suami dan beberapa kali diselingkuhi. Pengakuan ini membuatnya menjadi sorotan publik setelah mengunggah video mengenai KDRT yang dialaminya, yang menyebabkan lonjakan drastis pengikut Instagram-nya dari ratusan ribu menjadi 1,4 juta.
Cut Intan telah melaporkan kasus KDRT tersebut ke Polres Bogor, dan saat ini, Armor Toreador telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, sempat muncul rumor bahwa Cut Intan akan mencabut laporannya.
Menanggapi isu tersebut, Cut Intan membuat video klarifikasi pada Sabtu (17/8/2024) di Instagram-nya. Dalam video singkat itu, ia menegaskan bahwa laporan polisi terhadap Armor masih terus berlanjut sesuai prosedur hukum. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia jika video KDRT yang diunggahnya menimbulkan kegaduhan.
“Saya ingin meluruskan berita simpang-siur di luar sana. Kasus ini masih terus berjalan sesuai dengan prosedur hukum,” ucap Cut Intan.
Sementara itu, Armor Toreador yang saat ini masih ditahan di Polres Bogor berharap dapat berdamai dengan Cut Intan dan mencabut laporan tersebut. Kuasa hukum Armor, Irawansyah, mengungkapkan bahwa Armor merasa kasihan pada ketiga anak mereka yang kini kehilangan kasih sayang ayah.
“Armor kasihan kepada anak-anaknya yang masih balita. Mereka masih kecil, masih membutuhkan sosok dan kasih sayang dari seorang ayah,” kata Irawansyah.
Irawansyah juga menyebutkan bahwa Armor berharap kasus ini dapat diselesaikan melalui mekanisme restorative justice. Menurutnya, apabila laporan dicabut, masih ada kemungkinan untuk penyelesaian secara kekeluargaan.
