VIAHUB.ID – Mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar tidak terkait dengan intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut pernyataan kader Golkar, Lisman Hasibuan.
Lisman Hasibuan menegaskan bahwa mundurnya Airlangga Hartarto merupakan hasil dari dinamika internal partai dan bukan akibat dari tekanan politik eksternal.
“Airlangga Hartarto mundur karena urusan internal partai, karena beliau sudah sangat lama, dua periode menjadi Ketum Golkar,” jelas Lisman dalam keterangannya, Minggu (18/8).
Lisman mengungkapkan bahwa tuduhan adanya intervensi kekuasaan terhadap keputusan mundur Airlangga tidak berdasar.
“Isu ini dimainkan oleh lawan politik yang belum move on dalam Pilpres 2024,” ungkapnya.
Menurut Lisman, sudah sejak lama terdapat dorongan di internal Golkar untuk melakukan pergantian kepemimpinan, sebagai bagian dari proses demokrasi dan kaderisasi.
“Para kader Golkar ingin Airlangga Hartarto mundur karena sudah dua periode menjabat ketua umum. Hal ini merupakan bentuk demokrasi yang harus diterima semua pihak,” tutur Lisman.
Dia menekankan bahwa tidak ada yang dapat menjabat sebagai ketua umum selamanya, dan bahwa perubahan kepemimpinan merupakan hal yang wajar dan perlu dalam organisasi politik.
Dengan mundurnya Airlangga Hartarto, Lisman menyatakan bahwa momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia ini menjadi simbol kemerdekaan bagi para kader Golkar.
“Ini merupakan wujud syukur dan kado terindah bagi kader Golkar se-Indonesia,” kata Lisman Hasibuan.
