Ibu Kota Nusantara (IKN) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengundang seluruh kepala daerah se-Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang HUT ke-79 RI. Pertemuan ini, yang berlangsung di Istana Garuda, IKN Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa (13/8/2024), bertujuan untuk membahas percepatan realisasi APBD serta strategi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mempercepat realisasi belanja APBD untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Menurut Presiden, rerata realisasi belanja APBD di kabupaten/kota seluruh Indonesia masih rendah, sekitar 31 persen.
Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, melaporkan bahwa realisasi belanja APBD Kota Pontianak per 13 Agustus 2024 telah mencapai 51,19 persen, sementara realisasi pendapatan mencapai 61,93 persen. Meskipun angka ini di atas rerata nasional, Ani Sofian menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pontianak akan terus mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan.
“Dengan meningkatkan realisasi belanja, kami berharap uang yang beredar di masyarakat akan semakin banyak sehingga daya beli masyarakat ikut meningkat,” ujar Ani Sofian.
Ia juga menyebutkan strategi peningkatan pendapatan melalui penagihan pajak dan retribusi daerah serta mempermudah pelayanan dan memperbaiki aturan penerimaan daerah.
Pj Wali Kota juga menyatakan bahwa Pemkot Pontianak akan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mempermudah proses perizinan bagi investor, sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Investasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Terkait pengendalian inflasi, Ani Sofian menjelaskan bahwa Pemkot Pontianak berkoordinasi intens dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Satgas Ketahanan Pangan. Upaya ini termasuk pemantauan stok dan harga pangan di pasar, pemberian bantuan sembako kepada masyarakat miskin, serta penyelenggaraan pasar murah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Kami berkomitmen untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terjaga,” tutup Ani Sofian.
